ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 9 SUMMER 10 AUTUMNS DARI KOTA APEL KE THE BIG APPLE KARYA IWAN SETYAWAN DAN USULAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SINEKTIK PADA SISWA KELAS IX SMP

Posted: Januari 24, 2012 in Uncategorized

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI        ………………………            i

LEMBAR PENGUJIAN SKRIPSI                        ………………………            ii

MOTTO         ………………………………………………………            iii

ABSTRAK    ………………………………………………………            iv

KATA PENGANTAR         ………………………………………            v

DAFTAR ISI             ………………………………………………………………            vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah         ……………………………..              1

1.2 Pembatasan Masalah              ……………………………..              4

1.3 Rumusan Masalah      ………………………………………             5

1.4 Tujuan Penelitian       ………………………………………             5

1.5 Manfaat Penelitian     .…………………………………….              6

1.6 Anggapan Dasar        ………………………………………             6

1.7 Definisi Istilah           ………………………………………            7

BAB 2 SASTRA DAN MODEL SINEKTIK DALAM APRESIASI

NOVEL

2.1 Pengertian Sastra       ……………………………………….           9

2.2 Apresiasi Sastra          ……………………………………….           11

2.3 Pengertian  Novel      ……………………………………….           13

2.3.1 Ciri-Ciri Novel   ……………………………………….           14

2.3.2 Macam-Macam Novel    ………………………………            15

2.3.3 Stuktur Novel     ………………………………………            16

2.3.3.1 Tema      ………………………………………            17

2.3.3.2 Alur/Plot            ..…………………………….             17

2.3.3.3 Penokohan/Perwatakan ……………………….           18

2.3.3.4 Latar/Setting      ……………………………….           20

2.3.3.5 Sudut Pandang  ……………………………….           21

2.3.3.6 Amanat  ………………………………….……           23

2.4 Pengertian Model Sinektik            …………………….…           23

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Penelitian      ……..…………………          25

3.1.1 Metode Penelitian             ………………………..          25

3.1.2 Teknik Penelitian              ………………………..          25

3.2 Sumber Data         …………………………………………         26

BAB 4 DATA, ANALISIS DAN PEMBAHAS

4.1 Analisis Stuktur Novel      ……………………………………    27

4.1.1 Tema           ……………………………………………    27

4.1.2  Latar/Setting          ……………………………………    28

4.1.3 Alur/Plot     ………….…………………………………    33

4.1.4 Penokohan/Perwatakan       ……………………………    60

4.1.5 Sudut Pandang ( Point Of  View)……………………      64

4.1.6 Amanat       ..…………………………………………       65

4.2 Usulan Model Pembelajaran Sinektik Apresiasi Novel Pada

Unsur-Unsur Intrinsik Khusus tentang Penokohan dan

Perwatakan

4.2.1 Usulan Pembelajaran            ………………………….       65

4.2.2 Rencana Pembelajaran         ………………………….       66

4.2.3 Skenario Pembelajaran         ………………………….       70

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan        ………………………………………………….       75

5.2 Saran-Saran    ………………………………………………….       77

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan proses belajar mengajar apresiasi sastra merupakan salah satu bagian terpenting. Hal ini menunjukan bahwa pengajaran sastra mempunyai peranan dalam mencapai tujuan pendidikan. Rusyana (1982:6) menjelaskan bahwa pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang maksimal terhadap aspek-aspek pendidikan susila, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan keagamaan.

Untuk mencapai tujuan seperti yang di kemukakan di muka, sudah seharusnya guru sastra mempunyai apresiasi yang cukup tinggi dan wawasan sastra yang luas, serta memiliki inisiatif untuk memilih bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar para guru harus memahami terlebih dahulu langkah-langkah dalam mempersiapkan bahan ajar yang akan disampaikan di antaranya meliputi perencanaan, penyusunaan, pelaksanaan dan penilaian serta memilih bahan pengajaran yang disesuaikan dengan tujuan pengajaran, tingkat kematangan, situasi, sarana dan prasarana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bab 1 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan normal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pengajaran sastra di sekolah bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan daya apresiasi para siswa. Di antaranya jika pengajaran itu diisi dengan kegiatan membaca dan menganalisis bacaanya, dalam hal ini karya sastra. Hasil analisis itu kemudian diberi tafsiran oleh para siswa di bawah pengawasan dan bimbingan guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ajip Rosidi (1983:39), bahwa salah satu jalan yang terbaik untuk mencapai tujuan pengajaran sastra ialah mendidik atau mengarahkan para siswa membaca sendiri karya-karya sastra. Dengan demikian, para siswa mampu memahami, menghayati, dan mencintai karya sastra karena mereka telah terlibat dalam sebuah pengalaman langsung.

Salah satu bahan pengajaran sastra yang harus disampaikan kepada siswa adalah novel. Novel merupakan cerita rekaan yang berbentuk prosa naratif, yang berukuran panjang, dan mengesankan seolah-olah cerita tersebut benar-benar terjadi.

Namun demikian sekali pun dengan pembinaan kesastraan yang cukup baik dari pemerintah melalui sekolah-sekolah, dan masyarakat yang peduli dibidang sastra atau para sastrawan sering kali kurang puas dengan hasil yang didapat para siswa. Ketidakberhasilan ini karena melalui nilai-nilai yang didapat dalam kajian sastra melalui pengajaran apresiasi sastra belum tercermin dalam kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini tentu mengundang tanda tanya besar bagi orang tua atau pun bagi yang peduli terhadap dunia pendidikan.

Sastra (novel) sebagai bahan ajar dapat meningkatkan kualitas kehidupan seseorang, dapat merangsang daya kreativitas serta menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi, meningkatkan kualitas hidup, dengan kata lain kita dapat mencari dan menemukan arti hidup dan kehidupan dari karya sastra yang kita baca bahkan kita menjadi terinspirasi dari bahan bacaan yang kita baca, pengajaran sastra mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk watak dan prilaku, pengajaran sastra mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai aspek dan tujuan pendidikan dan pengajaran seperti penilaian dan agama.

Novel 9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple adalah Novel karya Iwan Setyawan yang bertajuk analogi sederhana tentang buah apel ini menampilkan sukses besar yang diraih seorang anak supir angkot dari kota apel (Batu, Jawa Timur), ke salah satu barometer kota paling maju di abad ini yaitu New York City. Novel yang diinspirasi oleh kisah nyata penulisnya ini di bawakan dengan kalimat yang mengalir sederhana, disertai puisi-puisi karya Dostoevsky yang merupakan salah satu penulis kebanggaan sang pengarang.

Novel 9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple menceritakan tentang Cinta seorang ibu dan teladan serta kasih sayang seorang ayah digambarkan secara memikat dalam novel ini sebagai pemacu semangat tiada henti yang telah dirasakan seorang Iwan Setyawan sepanjang hidupnya. Hal itu juga yang telah banyak memberinya bahan bakar untuk mengayuh roda kehidupannya yang sangat sederhana di kota Batu, menuju kehidupan yang sangat bertolak belakang di New York City, USA yaitu sebagai salah satu Direktur perusahaan terkemuka Nielsen.

Semangat pantang menyerah dan ambisi yang cukup kuat dalam berbagai kondisi perlu didukung oleh rasa cinta dan dicintai oleh sesama. Mungkin itu yang coba ditampilkan oleh seorang Iwan Setyawan kepada pembaca. Mengasah spirit logika dan emosi secara bersamaan dalam meraih mimpi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti novel 9 Summers

10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan, “ Analisis Unsur Intrinsik Novel 9 Summer 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan dan Usulan Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Sinektik Pada Siswa Kelas IX SMP. Sekaligus berupaya untuk ikut serta di dalam mencarikan alternatif bahan ajar yang dipandang layak untuk dijadikan bahan ajar sebagai apresiai sastra di sekolah.

1.2  Pembatasan Masalah

Batasan masalah diperlukan untuk menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang erat kaitannya dengan pemecahan masalah itu sendiri, seperti tenaga, waktu, biaya, kecekatan, dan lain-lain yang timbul dari rencana penelitian itu sendiri (Winarno Surakhmad, 1994:36).

Sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki serta untuk menghindari agar masalah yang terjadi oleh objek kajian penelitian tidak menyimpang dari masalah pokok, maka penelitian ini penulis membatasi sebagai berikut:

1)        Unsur-unsur inrtrinsik dalam novel 9 Summers 10 Autums Dari Kota Apel ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan.

2)        Rencana model pembelajaran pada siswa kelas IX SMP.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1)        Unsur-unsur intrinsik apakah yang terkandung dalam novel 9 Summers

       10 Autumns Dari Kota Apel Ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan?

2)        Apakah Model Sinektik pada materi novel 9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple Layak diajarkan pada siswa kelas IX SMP?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah arah yang ingin dicapai dari suatu proses yang ingin dicapai. Oleh karena itu, setiap penelitian harus memiliki tujuan yang jelas berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1)        Memperoleh gambaran tentang unsur-unsur intrinsik novel 9 Summer

10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple karya Iwan Setyawan.

2)        Rencana dan model pembelajaranya dapat dijadikan sebagai bahan apresiasi sastra di kelas IX SMP.

3)        Untuk meningkatkan dan mengembangkan pengajaran sastra di SMP yang bervariasi dan aktif utamanya dalam penyediaan bahan pengajaran bagi guru-guru bahasa.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap masalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1)        Bagi penulis sendiri sebagai untuk menambah wawasan keilmuan di bidang sastra khususnya novel.

2)        Bagi siswa diharapkan agar pembelajarannya lebih menarik.

3)        Bagi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai bahan rujukan bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.

1.6  Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah dimaksudkan sebagai titik tolak pemikiran yang kebenaran dapat atau sudah diterima secara umum. Berpijak pada pengertian itu maka anggapan dasar yang melandasi penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1)        Novel merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan bahan penting pengajaran apresiasi sastra di SMP.

2)        Novel yang dijadikan bahan pengajaran apresiasi sastra harus menunjang terhadap pencapaian tujuan pengajaran sastra pada akhirnya menunjang ketercapaiannya tujuan pendidikan.

3)        Sumber bahan ajar dapat dipilih dari berbagai sumber belajar.

1.7  Definisi Istilah

Penulis mengungkapkan definisi beberapa kata dalam kedudukannya sebagai pembentuk kalimat judul penelitian untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca dalam memahami judul penelitian. Berikut ini beberapa pengertian yang perlu diidentifikasi, yaitu:

1)        Analisis

Analisis adalah penguraian (karya sastra) atas unsur-unsurnya, dengan tujuan memahami pertalian antara unsur-unsur tersebut di dalam mendukung makna karya sastra, yang terdapat di dalam novel 9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan.

1)        Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri.

2)        Novel

Novel merupakan salah satu bentuk karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam bentuk cerita, Novel lebih panjang setidaknya 40.000 ribu kata dan lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi.

3)        Model Sinektik

Model pembelajaran sinektik pertama kali diperkenalkan oleh William Gordon untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui pengembangan pribadi yang terintengrasi dengan kepribadiaan yang berkompeten. Model sinektik ini berorientasi pada pengembangan pribadi dan keunikan individu, diutamakan penekanannya pada proses membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan realita yang unik. Kelebihan lain dari model ini adalah lebih banyak memperhatikan kehidupan emosional siswa.

Model sinektik adalah suatu pendekatan pembelajaran untuk mengembangkan kreatifitas siswa, termasuk kreatifitas dalam menulis. Dalam pelaksanaanya model ini melibatkan penggunaan metafora atau analogi.

Analogi tersebut telah lama digunakan sebagai salah satu alat bantu bagi proses penyusunan karya sastra secara kreatif.

Tinggalkan komentar